Naiknya harga rumah membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
sering kali gigit jari. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan untuk
membantu mereka agar mampu membeli rumah.
Menurut Ketua Asosiasi
Pengembangan Perumahan dan Permukiman Indonesia (APERSI), Eddy Gustafo,
penghasilan masyarakat kecil tidak sebanding dengan naiknya harga rumah.
Hal ini menyebabkan makin pesimisnya masyarakat berpenghasilan rendah
untuk bisa membeli rumah. Untuk itu perlunya pemerintah hadir membantu
MBR yang ingin membeli rumah tapi tidak memiliki biaya cukup.
"Sebelumnya
banyak kebijakan pemerintah yang tersendat karena dinilai kurang
memihak kepada rakyat. Contohnya PP yang akan menyetop subsidi perumahan
rakyat Maret nanti. Untungnya sekarang sudah dieliminir," kata Eddy,
Jumat (13/2).
Menurut Eddy, subsidi-subsidi untuk pembangunan
rumah rakyat tidak boleh berhenti. Justru harus diperbesar anggarannya
agar makin banyak masyarakat tidak mampu untuk bisa memiliki rumah. Saat
ini pemerintah sudah membebaskan bunga PPN.
Selain itu, akan
ada bantuan uang muka sebesar Rp 4 juta untuk MBR yang akan mencicil
rumah. "Saya berharap bisa lebih besar lagi bantuannya jadi jumlah
masyarakat juga semakin banyak yang bisa beli rumah. Rencananya bantuan
dan subsidi akan diberikan untuk mereka berpenghasilan maksimal Rp 4
juta," tambah Eddy.
Eddy juga menyarankan agar dari sisi suplai
pembangunan bisa dipercepat dan dipermudah. Hal ini untuk membantu pihak
pengembang yang notabene dieksekusi oleh swasta. Apalagi keuntungan
yang didapat pengembang ini relatif kecil. Jadi sebaiknya, menurut Eddy,
perizinan birokrasi dipermudah dan dibebaskan dari berbagai biaya.
Pajak juga harus ditekan sekecil-kecilnya.
"Yang juga jadi
kendala itu pemecahan sertifikasi di BPN. Di sana masih banyak mafia
yang mempersulit dan membuat biaya sertifikat jadi lebih mahal.
Bayangkan biaya yang harusnya cuma Rp 200 ribu itu bisa jadi 1 hingga 2
juta," ungkap Eddy.
Kendala lainnya, untuk pembangunan rumah
rakyat di daerah itu mengenai ketersediaan listrik dan kurang
sosialisasi kepada masyarakat. Pemerintah sebenarnya sudah banyak
membuat program dan memberikan berbagai bantuan pembelian rumah untuk
rakyat kecil. Namun, karena kurangnya sosialisasi masyarakat jadi tidak
bisa mengakses bantuan-bantuan itu. Untuk itu, pemerintah perlu
mengadakan sosialisasi baik itu melalui media atau pemda setempat.
"Masyarakat
dengan penghasilan tidak tetap itu juga masih sulit mengakses. Karena
saat ini persyaratan untuk bisa ACC itu lebih mudah untuk masyarakat
yang punya penghasilan tetap. Tapi harus tetap dicoba. Mereka bisa
konsultasi ke APERSI, ke bank-bank yang jadi perpanjangan pemerintah,
atau ke kementerian langsung," saran Eddy.
Sumber : Merdeka.com http://www.merdeka.com/peristiwa/asyik-pemerintah-akan-bantu-rp-4-juta-buat-rakyat-kecil-cicil-rumah-liputan-khusus-rumah-murah-4.html
Popular Posts
-
Coba tebak, buah dengan tekstur lembut, sangat creamy , dan lezat, hmm kira-kira apa ya? Yup, buah alpukat adalah jawabannya. Buah yang...
-
Siapa yang tak kenal Mario Teguh ? Pria kelahiran 5 Maret 1956 ini rajin mengisi acara Golden Ways yang disiarkan oleh Metro TV, lewat ...
-
Naiknya harga rumah membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sering kali gigit jari. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan untuk ...
-
Pernyataan mengenai bahaya meniup makanan panas sudah mulai banyak dibahas setelah banyak yang tahu ada hadist nabi yang melarang unt...